Para siswa di dua SMA di Denpasar terpaksa terlambat setengah jam mengikuti ujian karena Lembar ujian tertukar.

Mestinya pada hari pertama ujian hari ini siswa nenggarap soal mata pelajaran Bahasa Indonesia namum yang dihadapi justru soal Bahasa Inggris.

Dua sekolah tersebut yakni SMA Santo Yosef atau SMA Om Swastiastu di Kawasan Jalan Sudirman dan SMA Harapan di Jalan Pendidikan, Denpasar.

"Tapi soal-soal ujian tersebut belum sempat dijamah oleh siswa karena sudah lebih dulu diselamatkan pengawas," kata Wakil Ketua Tim Kerja Pengawas UN SMA/SMK Bali, Prof Dr. I Nyoman Wijaya, Senin (22/3/2010).

Disampaikan Wijaya, begitu soal tertukar pihak panitia pengawas langsung memfotokopi soal ujian Bahasa Indonesia. "Sudah bisa diselesaikan dengam cara memotokopi soal sehingga siswa diberi tambahan waktu setengah jam," sebut Wijaya.

Waktu memfotokopi juga diawasi tim pengawas dan pemantau independen guna menghindari hal yang tidak diinginkan. Ditanya berapa jumlah soal yang tertukar, Wijaya mengaku tidak hafal karena tidak pegang datanya.

Selain tertukarnya soal ujian, panitia pengawas juga menemukan kasus kerusakan pada lembar jawab di SMA 3 Denpasar. "Tidak banyak sih sekitar sepuluh lembar," sebut dia. Kerusakan terjadi pada cetakan bagian pinggir lembar jawaban terdapat garis-garis hitam. Pihak pengawas khawatir lembar jawab itu tidak bisa dibaca oleh komputer, sehingga terpaksa difotokopi.

Nantinya lembar jawab yang sudah diisi oleh siswa tersebut bakal disalin pengawas sebagai antisipasi jika tidak bisa dibaca komputer. "Kami nanti minta ada berita acaranya yang diketahui semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ujian," ucap Wijaya.